Di kehidupan sehari-hari seringkali kita mendengar
istilah yang sudah tidak asing lagi yaitu istilah ''Ilmu", bahkan
ada beberapa pepatah mengenai ilmu itu sendiri, seperti "tuntutlah
ilmu sampai ke negeri China", kemudian adalagi ilmu adalah cahaya kehidupan
dll. Dari dua ungkapan ini saja kita bisa memahami mengenai pentingnya Ilmu
dalam kehidupan manusia, baik mengenai ilmu yang notabennya menjurus ke
ilmu ke-agamaan, ilmu duniawi bahkan ilmu yang berhubungan dengan hal-hal
berbau mistik (bagi yang mempercayainya). Nah, disini saya tidak akan berbicara
tentang ilmu keagamaan atau tentang ilmu hitam dsb, hanya sedikit membicarakan
mengenai ilmu keduniaan. Istilah ilmu keduniaan ini sendiri tidak saya kutip
dari pendapat dari para ahli, melainkan dari pemikiran saya sendiri. Ya, saya
menganggap lebih mudah untuk menggolongkan Ilmu-ilmu yang kita pelajari di
sekolah dasar hingga sekolah menengah bahkan ketingkat universitas sebagai
golongan dari ilmu keduniaan, seperti IPA,IPS, BAHASA dll. IPA singkatan dari
Ilmu Pengetahuan Alam disekolah terdiri dari Ilmu Biologi, Kimia, Fisika dan
Matematika, sedangkan IPS singkatan dari Ilmu Pengetahuan sosial disekolah
terdiri dari Ilmu Sejarah, Geografi, Sosiologi, dan Ekonomi.
Sudah menjadi tradisi yang mengakar, entah disengaja
atau tidak, dari sejak saya duduk dibangku SMA selalu ada opini yang mengatakan
bahwa IPA lebih baik dari IPS, bahkan siswa-siswi dari jurusan IPS dianggap
sebagai kumpulan siswa-siswi yang memiliki kemampuan dan kemauan belajar yang
rendah, padahal tentu saja anggapan ini menyesatkan? bukannya hilang anggapan
ini justru saya temui juga di jenjang perkuliahan. Saat itu saya terdaftar
sebagai salah satu Mahasiswa PTN Jurusan FKIP Sejarah dan sekarang telah
manyandang gelar S.Pd. Saya sangat bangga dengan jurusan yang saya pilih,
karena tidak semua orang bisa masuk ke jurusan FKIP Sejarah di PTN tersebut.
Meskipun, rasa bangga yang saya miliki sangat besar, namun seringkali orang
menganggap rendah dan memandang sebelah mata pilihan jurusan ilmu yang saya
geluti yaitu "Sejarah", orang lain bahkan termasuk anda yang membaca
mungkin pernah memiliki pandangan serupa tentang menganggap rendah ilmu
sejarah, kebanyakan orang mengatakan bahwa apa gunanya belajar sejarah, hanya
mempelajari tentang masa lalu seperti manusia purba (Pithecantrophus Erectus,
Homo Soloensis dll) sama sekali tak ada manfaatnya untuk kehidupan dimasa yang
akan datang? tentu pertanyaan tersebut diakhiri dengan galak tawa. Meskipun hal
tersebut dianggap sebagai lelucon, tetapi bagi saya dan penggemar sejarah dan
jika anda sudah terlanjur mencintai sejarah hal tersebut sangat menyakitkan
untuk didengar. Hal ini sendiri pernah saya alami, bahkan kejadian dan
peristiwa melecehkan disiplin ilmu yang saya pelajari ini berlangsung didepan sekitar
kurang lebih 13 orang dari alumni disiplin ilmu lain seperti Ilmu B. Inggris,
B. Indonesia, Kimia, Fisika, Biologi dll.
Kejadian ini terjadi pada saat saya mengikuti
pelatihan tentor baru disalah satu bimbel yang cukup terkenal di indonesia,
saat itu saya melamar pekerjaan sebagai tenaga pengajar disana bersama
teman-teman lainnya yang beda jurusan. Pada saat pelatihan tentor baru dimulai,
seorang bisa kita katakan Pembicara atau pelatih memperkenalkan namanya dan
tentu berlanjut dengan perkenalan masing-masing diikuti perkenalan peserta dari
nama sampai ke penjelasan jurusan yang akan diajar, dimulai dari perempuan yang
mengajar ilmu Fisika, lanjut ke tentor Biologi, terus ke tentor Kimia dan
barulah giliran saya untuk memperkenalkan diri, saat saya menjelaskan bahwa
saya merupakan alumni dari FKIP Sejarah dan akan mengajar sejarah, entah
disengaja atau tidak disengaja si pembicara, langsung membandingkan Sejarah
dengan ilmu lain tentu saja perbandingannya dengan disiplin Ilmu Eksak Kimia,
Biologi, Fisika dan terutama dibandingkan dengan ilmu Matematika mengingat dia
adalah alumni dari jurusan Matematika, tanpa beban dia mengatakan bahwa sejarah
adalah ilmu tentang masa lampau yang tidak ada manfaatnya untuk masa depan,
serta dia melanjutkan bahwa membaca buku sejarah tidaklah penting, lain halnya
jika membaca Al-Qur'an kita bisa menemukan keajaiban disana, begitu pula dengan
disiplin ilmu lainnya bisa menimbulkan keajaiban kecuali sejarah.
Mendengar hal tersebut, teman-teman yang lainnya
tertawa dan saya hanya bisa tersenyum karena saya menganggap mungkin dia hanya
bercanda, setelah selesai perkenalan ternyata perbandingan tersebut masih saja
berlanjut, dia mengatakan bahwa sejarah dari dulu hanya mempelajarai hal yang
itu-itu saja, zaman pra sejarah dan manusia purba?, entah apa salah dari ilmu
sejarah terhadap kehidupannya? tentu saya tidak mengerti, hari pertama
pelatihan untuk tentor baru justru perlakuan yang tidak mengenakkan yang saya
dapatkan, rasa sakit hati bukan karena perbandingan yang dilakukannya, lalu
apa?. Kita pasti sudah tahu bahwa antara IPA dan IPS memiliki perbedaan, dan
keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing sesuai dari kemampuan
dan minat individu, melainkan penghinaan atau pandangan sebelah mata yang dia
tunjukkan terhadap pilihan hidup saya, rasanya sangat ingin membantah dan
membalikkan semua kata-kata yang diucapkannya, namun hal tersebut tidak saya
lakukan mengingat ingin menciptakan dan tidak ingin merusak kesan pertama saya
masuk kerja meskipun masih pelatihan, Tak apalah Sabar saja, tetapi andai
pertemuan berikutnya masih seperi itu, saya sendiri sudah siap untuk menjawab
pertanyaan tantangan yang dia lontarkan??, tunggu saja..
Namun, seandainya dia mengerti tentang apa yang
dikatakannya, tentu dia akan merasa malu sendiri, bagaimana tidak!! dia
mengatakan bahwa aL-Qur'an dan ilmu lain keculai sejarah bisa menciptakan
keajaiban?? berpikiran sempit memang.
Ulasannya menurut pendapat saya:
Sebagai seorang muslim saya sangat setuju bahwa
Al-Qur'an bisa memberikan keajaiban bagi kita yang membacanya bahkan sekarang
sudah banyak diteliti ilmu-ilmu yang terkandung dalam Al- Qur'an dengan
menggunakan ilmu pengetahuan dan hal itu terbukti benar, namun apakah dia tidak
menyadari bahwa didalam Al-Qur'an terkandung cerita-cerita kehidupan para Nabi
yang terdahulu sebelum Nabi Muhammad SAW, kemudian bagaimana asalmula
diciptakannya manusia pertama Nabi Adam AS, bahkan menceritakan tentang
peristiwa-peristiwa penting dan peperangan-peperangan yang dilalui oleh umat
Islam untuk mencapai kejayaan, bukankan cerita-cerita tersebut menceritakan
tentang peristiwa nyata yang terjadi pada masa lampau, dan tentu saja peristiwa
masa lampau tersebut terkandung kedalam disiplin Ilmu Sejarah, berarti ilmu
sejarah itu sendiri termasuk kedalam keajaiban yang terkandung dalam Al-Qur'an,
tentu saja pandangannya mengenai Ilmu Sejarah tidak bisa menciptakan Keajaiban
sudah terbantahkan..
Kemudian dia mengatakan bahwa apa gunanya belajar tentang manusia purba ex:
Pithencantrophus Erectus dll, dan manfaat dari ilmu sejarah itu sendiri?
Ulasannya menurut pendapat saya:
Ulasannya menurut pendapat saya:
Berbicara tentang Pithencantrophus Erectus dll,
berkaitan dengan teori Darwin, yang mengatakan bahwa manusia berasal dari
makhluk bersel satu, berevolusi menjadi hewan melata dan akhirnya berubah
menjadi kera, kera ini berevolusi dan nantinya menjadi cikal bakal manusia saat
ini. Kembali sebagai seorang muslim, tentu saja saya tidak akan mempercayai
tentang hal tersebut, karena dalam Al-Qur'an sudah dijelaskan bahwa manusia
pertama Nabi Adam AS, diciptakan dari tanah dan Siti Hawa istri Nabi diciptakan
dari tulang rusuk Nabi adam, tentu penjelasan ini merupakan peristiwa dari masa
lampau dan kembali peristiwa masa lampau berkaitan dengan Ilmu Sejarah, nah
dengan belajar tentang Pithecantrophus Erectus dll, saya pribadi menyadari
bahwa teori yang dikemukakan oleh Darwin tersebut merupakan penipuan dan teori
yang menyesatkan khususnya bagi umat Islam, darimana pengklaiman penipuan dalam
teori darwin ini saya bahkan mugkin kita dapatkan dan kita ketahui ?jawabannya
tentu pendapat ini bersumber dari Ilmu Sejarah penciptaan manusia pertama
dalam Al-Qur'an, nah kalau kita tidak mempelajarai ilmu sejarah penciptaan
manusia pertama mungkin sampai saat ini teori Darwin masih dianggap sebagai
satu kebenaran.
Kemudian pertanyaan mengenai manfaat ilmu sejarah untuk masa depan?
Ulasannya menurut saya:
Banyak sekali pendapat para ahli tentang definisi dari
sejarah, tetapi intinya tetap sama yaitu ilmu yang mempelajari tentang
peristiwa/kegiatan manusia pada masa lampau, dipelajari pada zaman sekarang
guna kepentingan di masa depan. Kurang lebih seperti itu, menjawab pertanyaan
diatas, saya hanya ingin menggunakan logika yang sangat sederhana. Misalkan
suatu sore anda sedang mengendarai sepeda motor di jalan raya "X",
anda tidak menyadari dijalan tersebut ada sebuah lubang yang besar, sehingga
tanpa disengaja ban depan sepeda motor andapun masuk kelubang tersebut dan
menyebabkan anda terjatuh, akibat jatuh tersebut anda menderita luka-luka dan
tentu saja peristiwa itu melekat di memori otak anda. Nah, di lain kesempatan
di masa yang akan datang, pada saat anda mengendarai sepeda motor dan kembali
melewati Jalan Raya "X", memori diotak anda otomatis akan
mengingat tentang kecelakaan yang anda alami pada masa yang lalu, tentu
saja ingatan tersebut menyebabkan anda lebih berhati-hati agar terhindar
dan tidak lagi mengalami kecelakaan di Jalan Raya "X " tersebut.
Dari ilustrasi diatas, bisa dipahami bahwa untuk
menghindari kecelakaan yang sama di jalan yang sama anda tentu telah belajar
dari peristiwa yang anda alami dimasa lalu. Nah, begitu pula manfaat dari
mempelajari Ilmu Sejarah, salah satunya anda bisa mempelajari tentang
peristiwa baik atau buruk atau kegiatan manusia pada masa lampau, guna kepentingan
yang lebih baik lagi di masa yang akan datang, sesuai dengan ilustrasi diatas.
Sangatlah lucu bagi orang pembenci ilmu sejarah
mengatakan bahwa seumur hidupnya tidak pernah mempelajari sejarah, terus mereka
mengetahui tentang asal muasal, silsilah keluarganya dari nenek moyang hingga
ke garis keturununan yang paling muda, latar belakang keluarganya itu berasal
dari mana? apakah bisa dipelajari lewat Matematika,? tentu tidak, jawabannya
pasti melalui ilmu Sejarah, khusunya sejarah mengenai keluarganya itu sendiri.
JAS MERAH !!!!!!!! |
Setidaknya itulah jawaban saya mengenai pandangan
orang2 yang sering menganggap rendah Ilmu Sejarah, tidak bermaksud untuk
merendahkan disiplin ilmu lain, namun sudah sepantasnyalah kita mengubah pola
pikir kita bahwa semua disiplin ilmu yang dipelajari di sekolah itu sama
pentingnya, tidak ada yang lebih rendah atau yang lebih unggul karena tidak
baik terlalu membanggakan ilmu yang anda miliki apalagi sampai merendahkan ilmu
yang orang lain miliki. Ingat Ucapan The Fonding Fathers kita Presiden Soekarno
"JAS MERAH, JANGAN SEKALI-SEKALI MELUPAKAN SEJARAH"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar